Gunungsitoli – fokuslensa.com –
Saat ini kondisi keuangan Pemko Gunungsitoli sedang tidak baik baik saja, saat ini sedang defisit 80 M lebih.
Defisit ini di mulai pada perencanaan APBD 2023 juga pada penetapan Perubahan PAPBD 2023 sampai pada perencanaan APBD 2024.
Pada Perubahan APBD 2023 terjadi penambahan target PAD sampai 63 M jauh di atas realisasi PAD tahun sebelumnya.
Pada 31 Des 2023 realisasi PAD hanya 27 M dari target 63 M atau sekitar 43 persen, juga beberapa sumber pendapatan lain yg bertambah dan sampai akhir tahun target tersebut tidak tercapai.
Akibatnya di akhir tahun
Ada saldo kas yg ditentukan peruntukannya sebesar 30 M lebih telah terpakai utk membayar belanja dan kegiatan yg lain,
Itu juga yang menyebabkan ada kegiatan proyek sebesar 10 M lebih tidak terbayar di akhir tahun.
Padahal bila dilihat dari sumber pendanaan proyek tersebut harusnya wajib terbayar karna sudah terkirim uangnya dari pusat, papar Walikota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli pada acara konferensi pers Pemerintah Kota Gunungsitoli, Kamis (30/05/2024)
Lanjut Walikota, dalam penyusunan APBD 2024, telah di anggarkan belanja yg sumber dana nya dari silpa umum sebesar 32 M padahal dana silpa tersebut tidak ada dalam saldo kas daerah alias angin, ucapnya.
Ditambah lagi target PAD di APBD 2024 yg di proyeksikan jauh diatas realisasi pendapatan tahun sebelumnya yg berpotensi menambah defisit sebesar 20 M lebih,
Maka Walikota Gunungsitoli mengatakan dampak dari semua itu maka secara keseluruhan defisit APBD Kota Gunungsitoli sebesar 80 M lebih, jelasnya.
Sambung lagi, pada laporan pemeriksaan keuangan Pemko Gunungsitoli tahun 2023 oleh BPK RI Perwakilan Sumut memberi OPINI WTP
(Wajar Tanpa Pengecualian ) karna pemko gunungsitoli dapat menyajikan laporan keuangan secara wajar dan penata usahaan telah memenuhi standar akutansi Pemerintah sehingga opini BPK tidak termodifikasi hanya karna adanya defisit anggaran. (DG)