Bogor – Media Fokuslensa.com – Insiden pengeroyokan anak sekolah yang berdampak pada psikis dan kesehatan badan si korban menuai tuntutan pihak keluarga korban, insiden pengeroyokan ini terjadi di Desa Singabraja, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa barat, pada Sabtu, 27 Juli 2024.
GGR, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Avicena selaku korban pengeroyokan tadi mengeluh dibagian kepala(selalu pusing) dan bagian mulut (jika meludah keluar darah).
GGR, korban penganiyaan memaparkan, awal kejadiannya dia bermaksud untuk humor atau bercanda dengan ucapan ledekan kepada sama-sama anak sekolah, namun tanpa disadari olehnya, humor ledekannya memicu kemarahan meraka.
“Habis ngeledek, saya langsung disamperin oleh mereka, terus saya ngumpet di semak-semak, saya ketangkep dan langsung digebugin oleh mereka,” tuturya.
“Pelaku lebih dari 10 orang,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Inisial RY, saksi mata yang kebetulan berada di tempat kejadian mengatakan, saat dirinya lewat di tempat kejadian, dia melihat sekelompok anak sekolah sedang berkumpul, lalau dia bertanya, sedang apa ini? Ada apa ini?
“Setelah saya bertanya begitu, saya lihat ada satu orang anak sekolah yang sedang digebugin terus saya lerai, terus si pelaku pengeroyokan pada bubar,” terangnya.
Sementara, Ali, orang tua korban menunggu itikad baik dari orang tua pelaku untuk penyelasaian masalah penganiyayaan anaknya.
“Selaku orang tua korban, saya akan menunggu niat baik dari keluarga pelaku untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan, jika tidak ada niatan baik maka saya akan masukan ke ranah hukum,” ucapnya.
Untuk sementara ini, lanjut dia, dirinya baru melakukan laporan pengaduan ke Polsek Tenjo.
“Ya tadi itu, jika tidak ada niatan baik saya akan lanjutkan kasus ini ke pihak Aparat Penegak Hukum (APH), agar si pelaku diproses secara hukum, agar bisa memberikan efek jera kepada mereka, pelaku pengeroyokan,” pungkasnya.
Sumber : Amin
(Andi jk)