Tangerang – Media Fokuslensa.com – Sebagai pejabat publik harusnya bersikap bijaksana dalam menghadapi suatu pokok permasalahan, berintegritas, jujur dan dapat mengemban amanah dengan baik, serta tidak sewenang-wenang. Kamis, (17/10/2024).
Terkait polemik adanya indikasi material hotmix anggaran pemerintah yang dipindahkan ke rumah pribadi Lurah Bunder, Taslim Wirawan menyebut bahwa tindakan yang dilakukannya itu tidak dapat dibenarkan, bahkan itu merupakan suatu tindakan kesewenang-wenangan sebagai pejabat publik.
“Harus melalui proses yang benar, dan tidak usah ada yang sifatnya ditutup-tutupi, Jika enggan dikritik jangan jadi pejabat publik,” ungkap Taslim kepada Wartawan.
Menurut informasi dari beberapa media yang menayangkan pemberitaan mengenai dugaan proyek yang tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB). Mereka sudah terlebih dahulu konfirmasi ke Lurah Bunder terkait perihal tersebut. Dan Jawabannya itu dia sudah mengakui bahwa material tersebut berlebih, daripada dibuang, mendingan dibawa kerumah pribadinya.
“Aneh-aneh aja, sudah ada pengakuan dari Lurah sendiri sebelumnya, kok tiba-tiba malah bikin klarifikasi, terus sekelas pemborong bisa-bisanya menyediakan material yang lebihnya begitu banyak, bukannya setiap pemborong sudah ada Konsultannya, pekerjaan sudah sesuai dengan RAB, dan perhitungannya pun saya rasa tidak akan jauh berbeda dari yang telah di anggarkan,” bebernya.
Dalam waktu dekat Kata Taslim, dirinya akan layangkan surat ke Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tangerang untuk menindak lanjuti permasalahan ini.
“Kami dari penggiat kontrol sosial wajib merespon positif setiap permasalahan yang terkait dengan kebijakan pemerintah, dan pemberitaan yang beredar di ratusan link berita online tentang klarifikasi Lurah Bunder yang menyatakan hal tersebut adalah kesalahan miskomunikasi adalah sah sah saja,” ucap Taslim.
Dikatakan Taslim, Namun semestinya sebagai pejabat jangan gegabah menentukan sikap, cari dulu pokok permasalahannya, bukan malah membuat opini seolah-olah hal tersebut tidak penting.
( Cahyo Arjuna Ireng)