Jakarta – Fokuslensa.com – Sebuah jabatan yang luar biasa dalam instansi Polri dapat jabatan sebagai Kapolda Metro Jaya yang dapat diketahui salah satu barometer seluruh Polda dalam menjaga keamanan wilayah.
Irjen. Pol. Dr. Drs. H. Muhammad Fadil Imran, M.Si. kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Agustus 1968 adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 16 November 2020 menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya dan sebelumnya sempat menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Fadil, adalah lulusan Akpol 1991 ini memiliki pengalaman dalam bidang reserse. Sebelum menjabat Kapolda Jawa Timur dia pernah menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya Kapolri.
Perlu diketahui riwayat Jabatan Irjen Pol Fadil Imran juga dalam prestasi yang gemilang dalam pengungkapan kasus yaitu penangkapan Hercules pada tahun 2013.
Pada karirnya di Kepolisian Fadil juga menempati beberapa jabatan penting diantaranya, menjabat Kasat III Dit Reskrimum Polda Metro Jaya, Kapolres KP3 Tanjung Priok (2008), Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya (2009), Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri (2011), Dirreskrimum Polda Kepri (2011), Kapolres Metro Jakarta Barat (2013), Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2015), Dirreskrimsus Polda Metro Jaya (2016), Wadirtipideksus Bareskrim Polri (2016), Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017), Dirtipidter Bareskrim Polri (2018), Sahlisosbud Kapolri (2019), Kapolda Jawa Timur (2020).
Dilain sisi Mantan Ketua Forum Wartawan Polri Naek Pangaribuan menjelaskan Irjen Pol Fadil Imran sangat dekat dengan para jurnalis , bukan saja hanya tangkapan-tangkapan besar yang menjadi perhatian publik yang dirilisnya. Namun, yang paling berkesan adalah Fadil turut membantu merenovasi bangunan Balai Wartawan Polda Metro Jaya.
“Saat itu, Gedung Balai Wartawan Polda Metro Jaya diratakan untuk membangun Gedung Promoter. Dan dicari pengganti gedung tersebut. Dan dapat bekas tempat istirahat orang kalau main tenis. Nah, gedung itulah yang direnovasi saat itu Kapolda Metronya Irjen Sutarman, Bang Fadil diperintahkan pak Tarman untuk membantu merenovasi. Gedung itu, masih kami manfaatkan hingga kini,” ujar Naek yang juga Sekretaris PWI Jaya ini.
Naek, juga menilai, Fadil adalah sosok yang peduli terhadap Jurnalis, hal itu terlihat saat mencari alamat seorang jurnalis yang terserang penyakit stroke.
“Saya menelepon, wartawan tersebut memintanya. Wartawan tersebut memberikan alamatnya. Inilah bentuk kepedulian bang Fadil terhadap rekan-rekan wartawan,” ujar naek.
Naek juga menilai, Fadil tidak hanya berprestasi di dalam pengungkapan kasus-kasus yang menjadi perhatian publik, tapi orang yang cerdas hal itu terlihat saat menyasikan langsung sidang Promosi Doktor Ilmu kepolisian di Universitas Indonesia (UI).
“Kasus yang diangkat soal kasus mutilasi dengan tersangka Baequni alias Babe kasus mutilasi ini menjadi perhatian publik. Kasus ini diangkatnya menjadi disertasinya. Bang Fadil menjawab dengan lancar yang diuji oleh pakar-pakar Kriminologi UI,” ujarnya.
Naek berharap, dengan diangkatnya, sebagai Kapolda Metro Jaya dan dengan pengalaman ke-reserse-an yang mumpuni dapat menekan angka kriminalitas Polda Metro Jaya yang juga terkenal tinggi.
“Sebagi Kapolda Metro Jaya yang baru saya yakin, tingginya angka kriminalitas di Polda Metro bisa ditekannya bersama jajarannya. Sehingga Polda Metro Kamtibmas di wilayah Polda Metro, bisa ditingkatkan,” harap Naek.
Disamping itu, kata Naek, Fadil sebagai Kapolda Metro yang baru bisa menjalin kemitraan dengan rekan-rekan wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Polri dalam liputan Kepolisian di Polda Metro Jaya dan jajarannya.
“Saya yakin bang Fadil bisa lebih optimal lagi dalam rangka kemitraan dengan rekan-rekan wartawan Polda Metro. Baik sebagai fungsi informasi dan fungsi kontrol,” tutupnya. (Red FL)