PAKUHAJI – Fokuslensa.com – Terkait Pemberitaan media ini (Fokus Lensa) yang berjudul ” PENGAWAS TERBUAI DALAM MIMPI,BETONISASI DIHAJAR ASAL JADI
https://www.fokuslensa.com/daerah/pengawas-terbuai-dalam-mimpibetonisasi-dihajar-asal-jadi/ ” yang hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak Kecamatan Pakuhaji.
Sementara itu pekerjaan betonisasi jalan terus berjalan dibeberapa wilayah Kecamatan Pakuhaji. Dari pemantauan Awak media Fokus Lensa (FL) dan beberapa LSM ( Lembaga Swadaya Masyarakat ) ada 3 (tiga) tempat pekerjaan betonisasi jalan Wilayah Kecamatan Pakuhaji telah selesai dikerjakan oleh pelaksana yang sama.Diantaranya:
1.Kp Kajangan RT 05/03 ,Desa Gaga.
2.Kp Cilongok RT 01/04 ,Kelurahan Pakuhaji.
3.Kp Rawa Saban RT 03/03, Desa Surya Bahari.
Dari ke-3 (tiga) lokasi tersebut, sebelum pelaksanaan beberapa Anggota LSM sempat mengambil Data-data mengenai badan jalan yang akan di beton.Seperti pelaksanaan betonisasi jalan dikampung Cilongok RT 01 RW 04 Kelurahan Pakuhaji Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang ,Banten.Dengan Ketinggian Begisting 15 (Lima belas) Cm yang hampirnya semuanya dipendam mengakibatkan ketinggian badan jalan berkurang.Dari hasil pengukuran rekan-rekan LSM yang disaksikan FL, Ketinggian/ketebalan badan jalan Bervariasi Mulai dari terendah 3,5 Cm hingga tertinggi 12 Cm.Pada saat pengambilan data (07/12/20) malam hari,pekerjaan betonisasi jalan sedang dikerjakan, FL dan Rekan-rekan LSM tidak melihat adanya Pengawas dari pihak kecamatan Pakuhaji ataupun Papan Informasi Proyek.Ketika dikonfirmasi melalui WA (Whatsapp) ,Pengawas dari Kecamatan mengatakan ,”Saya dilokasi pada saat proyek sedang dikerjakan”.
Hal ini disanggah Burham Bauk ,Tokoh Aktivis Pantura, yang Mengatakan, “Kalau pengawas ada di lapangan kenapa tidak ketemu dengan kami”.
“Saya cari muter muter tidak ketemu pengawas dari kecamatan,karna saya mau bicara, bagaimana pengawasan dari pihak kecamatan ?? kerjaan seperti ini Amburadull !!, ” Dengan Nadà kesal Burhan Bauk menambahkan.
Hal serupa juga Terjadi dalam pelaksanaan Betonisasi jalan menuju Musholah Nurussibyan. kampung Rawa Saban RT.003/003 Desa Surya Bahari ,Kecamatan Pakuhaji ,Kabupaten Tangerang, Banten.
Sesuai papan proyek yang terpasang dilokasi,Kegiatan Proyek Betonisasi bersumber dari Dana APBD tahun 2020 . Dengan nilai Rp, 170.000.000 ( Seratus Tujuh puluh juta ). Di Kerjakan oleh CV.AVISA HAURA, (08/12/20).
Dengan papan begisting tinggi 17 (Tujuh belas) Cm, setelah diukur ketinggian badan jalan bervariasi juga.Ketinggian yang Terendah 6 (enam) Cm, tertinggi 10 (Sepuluh) Cm. Kegiatan tersebut dikerjakan malam hari Sekitar Pukul 23.00 WIB. FL dan Rekan LSM tidak melihat ada hadirnya seorang Pengawas Proyek dari pihak Kecamatan Pakuhaji.
Melihat pelaksanaan Betonisasi di kecamatan Paku Haji, Wiman Cornelis,Ketua DPD LSM KPPER (Komunitas Penggerak Pembangunan dan Ekonomi Rakyat) mengatakan ,”Dari 3 (tiga) lokasi kegiatan betonisasi jalan dikecamatan Paku Haji, Ada pengawas taupun tidak ada pengawas , Proyek betonisasi jalan dikerjakan oleh pelaksana yang sama, semua di kerjakan Asal Jadi,”. Lebih lanjut W,Cornelis menambahkan, “Kami akan mengirim surat Laporan Dugaan penyelewengan proyek ini ke Semua Badan dan Intansi yang Berwenang dari Tingkat Kabupaten Hingga Propinsi.”.
Sementara itu Ketua Investivigasi dari LBH PMBI ( Pengawal Masyarakat Banten Indonesia ) SUHARYA yang akrab dengan panggilan Ateng, angkat bicara , “Terkait kegiatan Pisik khususnya Infrastruktur jalan yang telah dikerjakan diwilayah Kecamatan Pakuhaji,baik yang berupa PL (Penunjukan Langsung) atau Pagu Dewan (Aspirasi Dewan), yang Saya lihat dan Didokumentasikan banyak sekali yang dikerjakan TIDAK SESUAI sebagaimana mestinya”. Suharya menambahkan,” Harus ada ketegasan dari Pengawas ,seandainya proyek tidak sesuai RAB (Rencama Anggaran dan Belanja) harus tegur dengan tegas kepada pelaksananya, jangan didiamkan Saja”.
“Terkesan pengawas takut terhadap pemborong/pelaksana”.Tegas Suharya.
Fokus Lensa mencatat, ada beberapa point dugaan kecurangan yang dilakukan dalam 3 (tiga) proyek beda lokasi betonisasi di kecamatan Paku Haji, diantaranya;
1,Papan Begisting yang digunakan umumnya bekas pakai beberapa kali.
2,Umumnya Papan Begisting di pendam,dugaan keras hal ini dilakukan untuk mengurangi Volume/kubikasi adonan beton ready mix yang akan dituangkan ke Badan Jalan. Misalkan; Seharus yang dituangkan kebadan Jalan Sebanyak 40 m3 (Kubik),karena Begisting dipendam maka adonan beton ready mix yang dituang berkisar 25 M3 (kubik)hingga 30 M3 (kubik)
3, Diduga tidak ada atau dilakukan Pengerasan/pemadatan badan jalan yamg akan di Cor.
4,Penggunaan Makadam dan Agregat yang tidak maksimal dibadan jalan yang akan di Cor.salah satu lokasi menggunakan puing-puing bekas bangunan sebagai Agregat.
5, Penggunaan Plastik yang harusnya dihamparkan ke Semua badan Jalan yang akan di Cor tidak maksimal. Plastik hanya di gunakan untuk dikanan – kiri begisting,sedangkan tengah badan jalan tidak dihampar Plastik.
6,Tidak adanya Penerangan ketika pelaksanaan, Padahal Kegiatan dilakukan pada Malam Hari Hingga Pagi hari.
7,Tidak dilakukan pembersihan badan jalan yang akan di Cor.
8, Tidak dilakukan penyiraman Selama 7 (Tujuh) hari ketika Betonisasi selesai dikerjakan.(Sp72&Team).