Lebak – Fokuslensa.com – Maskur, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Dinamika Rakyat (LSM-DR) surati Bupati dan Ketua DPRD Kabupten Lebak terkait sikap arogansi Kepala Desa Mekarjaya Kabupaten Lebak Banten saat rapat tekhnis bersama Pemda Lebak terkait Normalisasi hulu sungai Palayangan, Senin, (12/01/22). Ketua LSM Dinamika Rakyat kabupaten lebak mendesak Bupati dan DPRD Kabupaten Lebak segera bertindak tegas terhadap Kepala Desa Mekarjaya. Minggu tanggal 16/1/2022
Isi surat tersebut adalah upaya LSM Dinamika rakyat untuk cipta kondisi terkait viralnya pemberitaan yang disinyalir akibat provokatif kepala desa Mekarjaya yang akan demo besar-besaran ke Pemda dan pengusaha pasir , tidak hanya itu Kepala Desa diduga membuat menagemen konflik antar LSM, yang pada saat rapat diketahui salah satu LSM menyayangkan sikap kepala desa yang tidak sejalan dengan pemda dimana desa adalah kepanjangan dari pemda mestinya sejalan dengan pemda tetapi statement LSM tersebut dipelintir dan dianggap tidak berdasar dan berkesan membela pengusaha.
Ketua LSM Dinamika Rakyat Kabupaten Lebak juga dalam pelaporannya menyebut sikap Kepala Desa Mekarjaya tidak sejalan dengan dengan arah penyelesaian yang dilakukan oleh Pemda Lebak yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup H. Nana Sujana.
“Ya kami akan layangkan surat kepada Bupati dan Ketua DPRD Lebak terkait sikap Kepala Desa Mekarjaya yang kami nilai berpotensi ke arah provokasi dan tidak mengedepankan asas musyawarah mufakat, senin ini (17/02) kami layangkan suratnya,” ujar Maskur.
Lebih lanjut Maskur mengatakan, surat ini juga merupakan bukti bahwa LSM tidak tinggal diam dalam menyikapi persoalan sosial ini, anggapan bahwa LSM berpihak kepada pengusaha adalah sebuah tuduhan yang sangat tidak berdasar hanya karena memunculkan sikap menyayangkan atas sikap Kades.
“Inilah tugas dan fungsi LSM dalam mengawal dan mengawasi kebijakan pemerintah, tidak hanya melihat kebijakan yang diambil saja tetapi juga proses pengambilan keputusan serta orang – orang yang terlibat didalamnya juga kami koreksi bila dinilai abai dalam bertutur,” tutup Maskur.
(Engkos)