Tanggerang – Media Fokuslensa.com – Menindak lanjuti pemberitaan di media Fokus Lensa mengenai adanya indikasi penyimpangan yang dilakukan oleh kontraktor dalam pelaksanaan proyek pagu anggaran Kecamatan Curug beberapa waktu yang lalu kini menuai kritikan tajam dari lembaga kontrol sosial. Senin, 03/03/2025.
Seperti proyek hotmix dan pemeliharaan betonisasi jalan di Desa Kadu Jaya yang menyerap anggaran APBD Kabupaten Tangerang senilai Puluhan Juta hingga Ratusan Juta Rupiah. Namun diduga kontraktor melaksanakannya tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Saat dikonfirmasi terkait hal itu, Arif Rachman Hakim sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Kecamatan Curug menyampaikan bahwa dirinya menunggu hasil Pengetesan mutu beton, aspal (Coring) terlebih dahulu untuk memastikan proyek yang sudah dilaksanakan tersebut sesuai dengan R.A.B atau tidak.
“Kita akan membayar yang digelar saja, ya ibaratnya gini, kalau kita minta dia Empat bungkus rokok, ya dia harus kasih kita Empat bungkus, misalkan dia ngasih kita cuma Dua bungkus, ya kita bayar yang Dua bungkusnya saja,” jelas Arif kepada Wartawan di ruang kerjanya.
Dikatakan Arif, Pengawas Kecamatan sudah bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya, hanya saja mungkin pengawas yang bertugas sedang sibuk dengan pekerjaan yang lainnya, mengingat di Kecamatan Curug ada beberapa titik proyek yang harus diawasi.
“Enggak perlu dipublish, kalau enggak sesuai volumenya nanti kita potong anggarannya, kita bayar sesuai yang digelar saja dan waktu misalkan di lokasi tidak bertemu dengan pengawasnya, mungkin rekan-rekan saja yang tidak menjumpai, padahal pengawasnya selalu ada,” bebernya. 03/03.
Menanggapi hal itu, Muslik, Spd,. Ketua LSM Jaringan Pemberantasan Korupsi (JPK) DPW Provinsi Banten sangat menyayangkan sikap Camat Curug yang dinilai kurang tegas dalam melakukan pencegahan serta meminimalisir adanya indikasi penyimpangan yang dilakukan kontraktor.
“Enak banget ya kalau enggak sesuai tinggal pengembalian anggaran saja, itu kan sudah berniat melakukan kecurangan, harusnya camat minta kontraktornya suruh gelar ulang untuk menambah lagi kekurangannya,” paparnya.
Tak sampai disitu, Muslik juga meminta Camat untuk hadirkan kontraktornya saat audiensi, biar semuanya jelas, berapa tonase hotmix yang digelarnya, kalau bisa kita ukur bareng-bareng ke lokasi berapa diameter ketebalannya,” pungkasnya.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak Kontraktor belum dikonfirmasi kembali.
(Cahyo)