Nias – Media Fokuslensa.com – Pemerintah Kabupaten Nias, Kecamatan Ma’u melaksanakan Rakor Rembuk Stunting dalam rangka percepatan penurunan Stunting Kabupaten Nias Tahun 2024.
Rakor Rembuk Stunting tersebut dihadiri oleh Kepala Desa, BPD, TP. PKK se-Kecamatan Ma’u.
Camat Ma’u, Rano Artafa Gulo menjelaskan bahwa rembuk Stunting merupakan salah satu misi Bupati Nias, Pendidikan, Kesehatan Beranjak, tukasnya. Dan tahun 2024 Pemerintah Kecamatan Ma’u menargetkan 14% angka penurunan Stunting, sambungnya.
Rano Artafa Gulo juga menjelaskan untuk tahun 2024 ada 3 (tiga) desa yang naik status dari sangat tertinggal menjadi desa tertinggal yaitu Desa Sihare’o III, Desa Sihare’o III Hilibadalu dan Desa Sihare’o III Bawosalo’o Berua dan satu desa tertinggal menjadi desa berkembang yakni Desa Lasara Siwalubanua, paparnya.
Sementara itu, Bupati Nias, Yaatulo Gulo mengatakan bahwa untuk menekan angka Stunting menjadi pekerjaan bersama dengan dimulai dengan kesadaran kita, bahwa ini adalah masalah besar, jelasnya.
Dikatakannya, Balita yang terdampak Stunting akan Rentan terhadap penyakit dan tidak bertumbuh dengan baik (gagal tumbuh secara fisik dan otak)
Untuk itu, stunting mesti dilakukan pencegahannya dan penanganan dengan memberikan makanan tambahan, susu, vitamin dan rutin untuk mengukur tinggi, jelas Bupati. (DG)