Purwakarta – Fokuslensa.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Purwakarta, melansir terjadi fluktuatif pada jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah tersebut.
Hari ini, Jumat 21 Agustus 2020, terjadi pengurangan jumlah pada warga yang terkonfirmasi positif sebanyak 1 orang. Kini jumlah yang tersisa sebanyak 31 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Purwakarta, dr Deni Darmawan, mengatakan, secara kumulatif jumlah warga yang terkonfirmasi positif di wilayah Kabupaten Purwakarta terdapat 127 orang.
“Secara keseluruhan, telah dinyatakan sembuh sebanyak 92 orang. Sebelumnya, kami catat juga ada 4 orang positif telah meninggal dunia, dan hari ini, masih terdapat 31 orang yang berstatus terkonfirmasi positif,” ujar dr Deni.
Kata dr Deni, ke-31 warga terkonfirmasi tersebut, 11 orang diantaranya terdapat di Kecamatan Purwakarta, 4 orang di Jatiluhur, 1 Plered, 4 Tegalwaru, 2 Darangdan, 1 Bojong, 3 Babakan Cikao, 3 Campaka, 1 Cibatu, dan 1 di Kecamatan Bungursari.
Dr deni berkata, Gugus Tugas juga tak henti-hentinya terus melakukan sosialisasi agar warga mematuhi protokol kesehatan, karena pandemi ini masih belum selesai.
“Data lainnya juga kami sampaikan, untuk Kontak Erat jumlahnya berkurang 2 orang, kini jumlahnya menjadi 110 orang, Suspek tetap 25 orang dan Probable nihil,” tuturnya.
Ia juga meminta agar masyarakat tetap waspada dan tetap menjalankan anjuran pemerintah berkaitan dengan protokol kesehatan dalam adaptasi kebiasaan baru dimasa pandemi ini.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan Dinkes Purwakarta untuk menghadapi situasi ini, dr Deni menyebutkan melalui pelacakan yang efektif, pelaksanaan manajemen klinis sesuai Permenkes nomor 413 tahun 2020, dan berkoordinasi dengan tim Covid-19 pusat juga provinsi.
Dr Deni menyampaikan, masyarakat diminta untuk tetap melakukan anjuran pemerintah dan menjalankan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas. Pasalnya, diperlukan peran semua pihak untuk secara bersama-sama melakukan upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19.
( Tedi Ronal )