PURWAKARTA | Fokuslensa.com – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta merealisasikan penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024 dalam program peningkatan kapasitas keterampilan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).
Proses pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berdasarkan klaster kompetensi ini, diikuti oleh peserta usia produktif mulai 18 hingga 27 tahun.
Kepala Disnakertrans Purwakarta Didi Garnadi mengatakan, keberadaan DBHCHT ini sangat membantu lembaganya untuk mengakselerasi program-program berbasis pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja utamanya CPMI usia produktif.
“Keberadaan DBHCHT sangat membantu kami. Tentu, banyak masyarakat dan stakeholder yang mengapresiasi. Penggunaan DBHCHT di Disnakertrans Purwakarta tahun ini efektif mengakselerasi program-program peningkatan skill para calon tenaga kerja khususnya CPMI,” kata Didi Garnadi dikonfirmasi pada Kamis, 21 November 2024.
Sejauh ini Disnakertrans Purwakarta memiliki lima jenis pelatihan yang difasilitasi oleh DBHCHT. Mulai dari Pelatihan Bahasa Jepang 1 waktu pelaksanaan 24 Juni – 22 Agustus 2024.
Pelatihan Bahasa Inggris 24 Juni – 22 Agustus 2024. Pelatihan Bahasa Jepang 2, 7 Oktober – 16 November 2024.
Pelatihan Bahasa Mandarin 17 Oktober – 26 November 2024. Pelatihan caregiver atau perawat lansia 14 Oktober – 23 November 2024. Semua pelatihan dikerjasamakan dengan LPK Hikari Man Power Purwakarta, LPK Bakti Nusantara Purwakarta dan LPK Garuda Pratama Akademi.
“Kuota untuk semua jenis pelatihan diikuti oleh 150 orang peserta. Dari lima jenis pelatihan itu, proyeksi dan perutunkannya variatif. Misal, untuk pelatihan bahasa Inggris untuk skill bekerja di perhotelan wilayah Eropa, salah satunya Bulgaria,” ucap Didi.
Untuk pelatihan bahasa Inggris, output utamanya yakni para CPMI bisa bekerja di pelayaran kapal pesiar. Karena untuk bertugas di kapal pesiar, calon pekerja harus memiliki pengalaman bekerja di perhotelan Eropa. Termasuk untuk pelatihan bahasa Jepang, proyeksinya para calon CPMI bisa bekerja di Negeri Sakura.
“Untuk pelatihan Bahasa Mandarin proyeksi perhotelan resto Taiwan. Sementara pelatihan caregiver untuk ditempatkan di yayasan bukan di rumahan, jadi jam kerjanya jelas. Semua jenis pelatihan, peserta mendapatkan pembekalan skill-skill di bidang formal,” jelas Didi.
Selanjutnya, para CPMI asal Purwakarta ini bisa diberangkatkan minimal 6 bulan setelah dilatih. Dipastikan mereka sudah mempunyai bekal keahlian yang mumpuni dan bermanfaat di negara tujuan
“Proses yang lamanya itu yakni menunggu administrasi izin kedatangan di luar negerinya. Salah satunya beberapa persyaratan untuk mendapatkan visa kerja,” ujar Didi.
Berdasarkan data BPS pada tahun 2023 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Purwakarta sebesar 7,72 persen menurun dari 2022 sebesar 8,75 persen.
Di tahun 2023, terdapat 40.099 orang data pengangguran turun 1,13 persen dari tahun 2022 sebanyak 41.287 orang. Kemudian untuk angkatan kerja di tahun 2023 sebanyak 519.389 naik dadi tahun 2022 sebanyak 472.075 orang.
( Tedi )