Tangerang – Media Fokuslensa.com – Proyek pembuatan jalan hotmix yang berada di Gang Alfart 01/01 Kelurahan Bunder, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang yang dilaksanakan oleh CV. Matahari Terbit Pagi diduga dilaksanakan tidak sesuai spesifikasi, standar maupun kualitas.11/10 /2024.
Dari pengamatan Awak Media di lokasi pekerjaan, hotmix tersebut diduga digelar tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), pasalnya, dalam pelaksanaannya hotmix hanya memiliki diameter ketebalan rata-rata 2 Cm, sedangkan standar yang harusnya digelar itu berketebalan 4 Cm.
Tak hanya itu, proyek yang dibiayai oleh pajak rakyat ini diduga sebagian material hotmix digunakan untuk membangun halaman rumah pejabat setempat. Padahal proyek hotmix yang sedang berlangsung dikerjakan tersebut jauh dari standar yang telah ditentukan.
Tak habis pikir, jelas-jelas proyeknya saja belum standar, kok malah bisa-bisanya mementingkan keperluan pribadinya dulu dibandingkan membenahi proyek yang hasilnya tidak maksimal. Dimana letak tanggung jawab seorang pejabat akan amanah rakyat, jika budaya patologi birokrasi masih terus dipertahankan dan dipelihara.
Saat dikonfirmasi, Lurah Bunder Ine mengatakan bahwa mengenai hal tersebut dirinya sudah bertemu dengan Mitra Media Kelurahan dan itu hanyalah mis komunikasi.
“Nanti beliau akan konfirmasi dan akan membuat klarifikasi terkait ini, maaf yah pak saya sudah serahin pak Jumadi,” tulisnya melalui pesan singkat.
Sementara, Supriadi Camat Cikupa saat dikonfirmasi dia menjelaskan bahwa dirinya sedang mencari info lengkapnya terlebih dahulu dan setelah mendapat laporan hotmix tersebut dibelinya oleh Lurah bunder secara pribadi.
“Laporan Bu Lurah, itu dia beli sendiri. Cuma kebetulan lewat pemborong itu. Bukan mengambil dari kerjaan,” jelas Supriadi melalui pesan singkat.
Jika memang pengerjaan hotmix dikediaman Lurah Bunder tersebut dibeli dengan dana pribadi, tapi mengapa pelaksana proyek pagu Kelurahan itu terindikasi melakukan kecurangan dengan mengurangi diameter ketebalan.
Apakah pejabat terkait memang sengaja tutup mata atau mungkin diduga dapat bagian dari persentase proyek. Patut untuk dipertanyakan.
Sampai berita ini diterbitkan, Lurah Bunder dan Camat Cikupa belum dikonfirmasi lebih lanjut.
( Cahyo )