Tangerang – Media Fokuslensa.com – Pemerintah Kelurahan Bencongan Indah, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang telah merealisasikan pembangunan Balai Warga RW 06 di wilayahnya. Tidak main-main anggaran yang digelontorkan dari APBD untuk pembangunan Balai Warga ini menelan biaya hingga Ratusan Juta Rupiah
Namun ditengah upaya pembangunan balai warga tersebut, rupanya telah terendus adanya kecurangan yang dilakukan oleh kontraktor, hal itu terungkap saat Wartawan dan LSM melakukan pengamatan di lokasi pekerjaan.
Saat dijumpai, salah seorang pekerja menyebutkan bahwa jika besi ulir yang digunakannya ber-ukuran 13 cm, namun setelah di kroscek kebenarannya, diameternya tidak sesuai dengan ukuran semestinya.
“Besi ulir ukuran 13 cm,” ungkap pekerja kepada LSM dan Wartawan.
Sementara, Jepri selaku Ketua DPD LSM LipanHam Banten mengatakan bahwa dirinya sudah kroscek langsung dan ukuran yang disampaikan pekerja tidak sesuai dengan faktanya.
“Kalau besi yang digunakan sesuai RAB, kata pekerja menggunakan besi ulir ukuran 13 cm, Namun saat saya cek hanya berukuran 10,87mm,” Kata Jepri. Kamis (27-02-2025)
Kuat dugaan Kata Jepri, pembangunan Balai Warga RW 06 Kelurahan Bencongan Indah, Kecamatan Kelapa Dua, tidak sesuai dengan spesifikasi standar yang diterapkan.
” Jelas ini kuat dugaan saya kalau pembangunan balai warga RW 06 sangat tidak layak untuk dilanjutkan, karena tidak sesuai spesifikasinya, bila perlu harus ada evaluasi dan pihak kontraktor mengganti kembali besi tersebut sesuai standarnya yang di RAB,” tandasnya.
Berdasarkan papan informasi, alokasi untuk pembangunan balai warga RW 06 Kelurahan Bencongan Indah ini bersumber dari APBD Kabupaten Tangerang, yaitu anggaran tahun 2025 dengan nilai Rp 145.761.000,. Yang dikerjakan oleh CV. Sata Anugerah Mandiri.
Masyarakat berharap agar pembangunan balai warga tersebut tidak dijadikan asas manfaat oleh oknum tertentu untuk meraup keuntungan tanpa memperhitungkan kualitas dan mutu pembangunan.
Penggunaan besi banci sangat berbahaya jika digunakan untuk konstruksi pembangunan. Hal ini karena baja non-SNI berisiko tinggi mengalami kerusakan dalam jangka waktu pendek, bahkan bisa runtuh.
Sementara Lurah Bencongan indah Eka Chaedar selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) masih belum menjawab saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp.kamis ( 27/02/2015)
(Cahyo)