PURWAKARTA || Fokuslensa.com – Dilangsir dari salah satu media online dan cetak gayabekasi.com diduga adanya perilaku yang di perlihatkan oleh salah satu oknum pegawai RS bayuasih yang tak henti – hentinya mengintervensi warga masyarakat yang kurang mampu seperti yang di terima Ipah Saripah ( 30) tahun warga Desa Cilandak Kecamatan Cibatu Purwakarta kini harus merasakan menanggung pahitnya ucapan oknum bidan dan perawat rumah sakit, dengan terang terangan tidak ada etika sopan mengatakan perawatan di stop oleh RSUD Bayu Asih untuk dirinya,dikarenakan dengan alasan menunggu hasil dari BPJS,sebagai mana pelayanan seharusnya di lebih diperhatikan sekali oleh rs bayu asih karena hubungan nya sangat kenal dengan nyawa si pasien dan kondisi kesehatan Ipah yg baru melahirkan dengan disesar
Alhasil, dirinya harus mendapat kan intervensi terus menerus tiap hari oleh perawat agar segera cepat pulang dengan membayar.tuturnya oknum pegawai
Seyogyanya secara umum kalau semua perawat demikian seperti yang tengah dilakukan terhadap Ipah ini kemungkinan kondisi pasien bukanya jadi sembuh, malah akan bertambah drop terhdap dirinya di karena kan secara terus setiap hari diintervesi secara Pisikologis oleh para perawat-perawat RS bayu asih jelas sekali tidak ada ber prikemanusian yang dilakukan oleh oknum perawat tersebut.
Kronologi awal mula Ipah ketika mendaftar di RSUD Bayu Asih “Ia mau menggunakan BPJS dan kartunya pun sedang lagi di proses untuk pengaktifan nya”.
Namun setibanya di RS tersebut pihak rumah sakit tidak mengindahkan penjelasan dari Ipah,
padahal rumah sakit itu sendiri adalah milik pemerintah daerah dan secara dilihat notabene Pasienya juga orang Purwakarta Asli.
Ketika Ipah masuk Rumah sakit hari kamis 8 september 2022 pukul 16:00 wib kemudian di lakukan Operasi pukul 19:00 wib mlm, selasai pukul 21:00 wib dengan lancar dan selamat.
Pasca operasi keesokan harinya pagi Ipah di datangi oleh seorang perawat dan seorang dokter bernama Dokter Erik, lalu memberikan ucapan kebahagian yaitu memperbolehkan pulang, sedangkan BPJS belum selesai, antara senang dan bingung.
Bingung, karena tidak mempunyai biaya untuk bayar tagihan rumah sakit, Ipah hanyalah pekerja pembantu rumah tangga (buruh cuci) yang sudah jelas tidak memiliki biaya dan kondisi nya sungguh belum bisa pulih karna sesar, karena setelah pasca operasi harus istrahat 3 hari sambil menungu BPJS nya aktif,
Alangkah kagetnya Ipah ketika dia di pindahkan ruangan, semula dari ruangan A2 ke ruangan B3 Plamboyan, dengan mengatakan bahwa perawatan untuk dirinya di Stop, dengan alasan takut biaya pembayaran rumah sakitnya nanti akan membengkak tidak bisa terbayar.ucapnya
Mendengar hal tersebut Salah satu media langsung mengkonfirmasi hal itu, untuk mengetahui secara langsung kebenaran laporan tersebut dan ternyata benar adanya bahkan pihak RSUD tidak memberikan makan kepada pasien tersebut,dan selang infus yang terlepas pun tidak di pasang kembali oleh perawat bahkan di biar kan saja di ruangan tanpa ada nya kemanusiaan terhadap kondisi pasien yang baru tengah melahirkan secara di sesar.
Hingga berita ini di terbitkan pihak kepala RSUD belum bisa ditemui dengan berbagai alasan yang dilontahkan oleh para pegawai saat di temui ruangan kantor.tutupnya
Tedi Ronal /Team