Kota Tangerang – Fokuslensa.com – Situ Cipondoh memiliki peranan menjadi tandon air yang turut mempertahankan cadangan air tanah disaat musim kemarau dan tempat resapan curahan air hujan maupun tempat tampungan limpasan aliran air permukaan di saat musim hujan,namun ironis sebagian sisinya situ direklamasi.
Saat Suparman atau yang biasa disapa cing Parman meninjau ke lokasi Tumpukan urugan tanah di Situ Cipondoh Kota Tangerang, di sisi jalan KH. Hasyim Ashari dekat pintu air ke saluran irigasi ke sungai Mookevart.Pada (12/11/2020).
Hal tersebut menjadi sorotan ketua Lembaga Aliansi Indonesia Badan Penelitian Aset Negara Divisi BASUS D-88 Dewan Pimpinan Cabang Kota Tangerang Suparman Atau Cing Parman, pasalnya pemanfaatan fungsi situ Cipondoh bakal tidak maksimal dikhawatirkan bisa menimbulkan banjir di wilayah sekitar Situ Cipondoh, dikarenakan akan semakin menyempit.
Seharus pemerintah provinsi Banten melalui bidang Aset, mendata kembali dan menertibkan aset aset Situ/rawa yang hilang mengingat situ Cipondoh dari DATA INVENTARIS yang saya punya Tahun pengukuran 1988/1989 luas semula 142.00(Ha)menyusut menjadi 119.43(Ha), bahkan diduga berpotensi hilangnya aset daerah tersebut dengan timbulnya 16 sertifikat( SHM) yang tumpang tindih, mungkin juga bila diukur kembali sekarang hilangnya lebih banyak lagi. Ucap cing parman
Bahkan adanya dugaan pembangunan Jogging Track tersebut ada kepentingan pribadi karena lokasi tersebut berdekatan dengan sebuah rumah makan milik dari pejabat pemerintah provinsi Banten.
Menurut Cing Parman Sebagai masyarakat kota Tangerang-Banten saya bangga dengan pesatnya pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah, akan tetapi jangan juga untuk kepentingan masyarakat tapi dampaknya juga ke masyarakat banyak, apalagi bila masuk musim penghujan. Tegas cing Parman.
(Red)