Pertemuan SPSI Dan DPUBMP Purwakarta,Soal Jalan Yang Ruksak Di Bunder

 

PURWAKARTA | Fokuslensa.com – Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan (DPUBMP) Kabupaten Purwakarta, Ryan Oktavia mengomentari ihwal usul perbaikan jalan di sekitar Pertigaan Bunder.

 

“Dana infrastruktur yang terbatas, semua anggaran dipangkas karena Covid-19 . Kira-kira hanya disediakan dana sekitar Rp2 miliar, dan sekarang dalam tahap proses lelang,” katanya melalui telepon seluler, Sabtu (17/4/2021).

 

Itu pun, menurutnya, untuk ruas jalan Pertigaan Kembang Kuning sampai Ubrug, karena itu jalan kabupaten.

 

Ditambahkannya, anggaran yang ada memang tidak akan maksimal. Jika dikerjakan, itu hanya bisa memperbaiki jalan sepanjang 3 km. Perbaikan hanya bisa dilakukan pada -spot spot yang dianggap rusak paling parah.

 

Sedangkan jalan dari Pertigaan Bunder, Desa Bunder, sampai Cilegong adalah jalan provinsi .

 

“Kami, sudah mengusulkan perbaikan untuk jalan provinsi tersebut,” katanya.

 

Ryan juga mengemukakan adanya rencana jangka panjang, yaitu pembuatan jalan khusus untuk pabrik sekitar wilayah Jatiluhur, saat pertemuan di Bea Cukai.

 

Sementara sehari sebelumnya, Jumat (16/4/2021), DPUBMP Kabupaten Purwakarta menerima perwakilan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Purwakarta, di ruang rapat DPUBMP Purwakarta.

 

Hadir perwakilan dari SPSI adalah Agus Gunawan, Rahmat, Salnim Ibrahim, Asep Nurdin, Erik GL, Andang, Jamil, Nuryamin, dan Widarto.

 

Kedatangan mereka ke Kantor DPUBMP pada intinya menyampaikan permasalahan jalan rusak di sepanjang jalan Pramuka, Bunder-Ubrug, Jatiluhur, yang menimbulkan banyak ekses, selain timbulnya korban jiwa.

 

Antara lain keterlambatan masuk kerja para pekerja di wilayah Jatiluhur. Mereka tidak bisa tepat waktu karena terkendala jalan yang rusak.

 

Pada sisi lain, Salnim Ibrahim, menginginkan keterbukaan informasi ihwal perbaikan jalan saat ini, yang kabarnya dananya dari dana CSR pabrik sekitar wilayah Jatiluhur, terutama dari Indorama.

 

Sementara itu, Sekdis DPUBMP Purwakarta, Arief Budiman, menyatakan ada sekitar 728 km dan 300 ruas jalan yang harus diperbaiki. Sehingga dengan dana yang hanya sekitar Rp2 miliar itu, dirasakannya kurang maksimal.

 

Ia juga mengeluhkan kondisi kualitas jalan yang hanya bisa menerima beban 8 ton, tapi selama ini dilalui oleh kendaraan dengan tonase 23-25 Ton, bahkan 30 ton. Apalagi akhir-akhir ini ada pengerjaan proyek nasional Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

 

Ia pun mengungkapkan kontribusi pihak KCIC, karena dampak pekerjaannya menimbulkan kerusakan jalan di sekitar itu.

 

“Kenapa bisa? Jalan yang hanya berkemampuan 8 ton, bisa dilewati oleh kendaraan berat tonase 23-25 ton,” tandasnya.

 

Soal proyek KCIC sepanjang jalan jalur Cikao Bandung, Cilegong, dan Darangdan arah Plered, paling parah kerusakannya.

 

Diakuinya, pihak DPUBMP bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwakarta, telah berhasil mendapatkan jaminan dari pihak KCIC .

 

Bahwa pihak KCIC akan memperbaiki jalan yang rusak akibat proyek KCIC, baik itu selama proses proyek ataupun nanti setelah selesai proyek KCIC.

 

“Jalan sepanjang Jalur Cibinong- Kembang Kuning itu diusulkan jadi list daftar nomor 1 untuk perbaikan pada tahun anggaran 2022,” katanya.

 

Sedangkan untuk pengecoran jalan di dua spot di wilayah tersebut, yang merupakan jalan kabupaten, pelaksanaannya sekitar pertengahan Mei atau awal Juni tahun ini.

( Tedi )