PURWAKARTA | Fokuslensa.com – Polres Purwakarta berhasil mengamankan pelaku pelemparan bom molotov terhadap Yayasan Ibnu Sina Al Qonun Purwakarta, yang berlokasi di jalan Kapten Halim, Kampung Bongas, Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, pada Selasa, 31 Oktober 2024, lalu.
Pelaku merupakan seorang anak di bawah umur berinisial (S) berusia 14 tahun melancarkan aksinya dengan membuat bahan peledak dari botol kaca yang diisi bahan bakar yang kemudian dilemparkan ke arah Yayasan Ibnu Sina Al Qonun Purwakarta.
Kapolres Purwakarta Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain, menyatakan bahwa Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) Polres Purwakarta dengan dibantu tim gabungan dari Polda Jabar berhasil mengamankan pelaku pelemparan bom molotov, pada Rabu (8/11/23), sekitar pukul 15:00 WIB.
“Pelaku kami amankan di tempat latihan Phenom Muai Thai Camp yang berada di Perum Graha Citalang Permai Blok, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta,” ungkap Kapolres dalam konferensi pers di Mapolres Purwakarta, pada Kamis, 9 November 2023.
Sebelum penangkapan terhadap pelaku, Kapolres menjelaskan, bermodal rekaman CCTV yang ada di sekitar yayasan, dengan melalui proses penyelidikan lebih lanjut serta meminta keterangan dari saksi-saksi yang ada, pihaknya berhasil mengamankan beberapa barang bukti.
“Kami berhasil mengamankan beberapa bukti berupa pecahan botol kaca, kain bekas sumbu, 1 unit motor X-Ride, 1 jaket warna putih, 1 celana panjang warna hitam, 1 tas hitam, dan screenshoot rekaman video,” jelas Edwar.
Kapolres juga menjelaskan, modus pelaku melakukan pelemparan bom molotov dengan bahan peledak dari botol kaca kemasan 585 ml yang diisi bahan bakar pertalite dengan sumbu kain yang setelah itu dilemparkan ke sasaran yayasan tersebut.
“Kami masih melakukan rencana tindak lanjut, yaitu dengan melakukan penyidikan, mencari barang bukti lainnya, koordinasi dengan JPU dan Bapas serta mengirim berkas perkara,” beber Edwar.
Akibat dari perbuatannya, lanjut Kapolres, pelaku (S) dijerat Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1951.
“Ancaman hukuman pidana 20 tahun,” pungkas AKBP Edwar Zulkarnain.
( Mugeni )