Purwakarta, Jawa Barat | Fokuslensa.com – Bungkamnya pihak General management PT. Indorama Sintentic, Aliaman Saragih terkait dugaan hilangnya nyawa seorang pekerja kontraktor akibat kecelakaan kerja di perusahaan besar milik orang terkaya nomor tiga, Sri Prakash Lohia menunjukkan kuatnya kebenaran adanya pekerja yang meninggal dunia.
Ramainya pemberitaan terkait kasus dugaan nyawa yang melayang karena kecelakaan kerja tentu menjadi catatan bagi lembaga pemberi sertifikasi ISO 14001, dan OHSAS 18001 yang menyangkut dengan Manajemen lingkungan organisasi, sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja serta yang terbaru adalah ISO 45001 tentang serangkaian acuan atau standar internasional yang digunakan untuk penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang baru di dapat oleh PT. Indorama Synthetics TBK dari lembaga Bereau Veritas pada pertengahan tahun 2022 kemarin.
Ini perlu di kaji ulang terkait pemberian ISO dan OHSAS yang di dapat oleh PT. Indorama Synthetics karena pihak manajemen gagal dalam menjalankan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dilingkungan perusahaan. Hal itu disampaikan oleh Ketua Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kabupaten Purwakarta, Sutisna Sonjaya saat hubungi mulalui sambungan telfon, Jumat (06/1/2023).
Menurut Ketua Organisasi besutan Adian Napitupulu, bahwa keselamatan kerja merupakan hal yang prioritas dalam menjalankan organisasi perusahaan, apalagi berkaitan dengan pekerjaan yang beresiko tinggi.
“indorama ini merupakan perusahaan besar, adanya kecelakaan kerja di lingkungan indorama perlu adanya kajian ulang terhadap pemberian ISO 45001 dan OHSAS 18001. Bila perlu dicabut ISO dan OHSAS nya yang telah di dapat oleh PT. Indorama,” jelas dia.
Pihaknya mengaku akan mrlaporkan peristiwa kecelakaan kerja tersebut kepada lembaga pemberi ISO dan OHSAS agar dilakukan audit ulang mengenai menejemen keselamatan kerja,” tuturnya.
Kita sambil kumpulkan data-data yang kami terima, kata Lodra sapaan akrab ketua Pospera, kemudian dari data tersebut kita akan sampaikan temuan dilapangan kepada lembaga pemberi sertifikasi ISO dan OHSAS.
“secepatnya kita bawa berkas untuk diadukan, nanti prosesnya kita awasi lembaga itu dan pantau bersama. Karena ada proses audit yang dilakukan oleh badan sertifikasi,”Pungkasnya.
Sebelumnya, ramai diberitakan terkait kecelakaan kerja di PT. Indorama divisi Polyester yang menelan satu korban jiwa. Hal itu dibenarkan oleh kades Cibinong yang merupakan lokasi terdekat dari perusahaan terbesar itu.
“Pekerja yang meninggal adalah warga kampung sampih RT 05 RW 002 kecamatan jatiluhur kabupaten Purwakarta dari inciden kecelakaan di PT Indorama,” terangnya beberapa waktu lalu.
Sementara, General Manager PT indorama Syntetic Aliaman Sarangi, saat dikonfirmasi oleh media ini melalui pesan WhatApps hanya dibaca. Padahal kejadiaan itu telah mengakibatkan hilangnya satu nyawa manusia meningal dunia dan dua dari temannya kritis.(Tedi Team)