Purwakarta | Fokuslensa.com – Perayaan Hari Kemerdekaan RI ke 78 tahun ini melahirkan Sejarah tersendiri bagi Kabupaten Purwakarta.
Seorang pengabdi masyarakat, Urip Sanusi menghadirkan suasana berbeda ketika perayaan Agustusan di wilayahnya ia tampil dengan menggunakan seragam SD kumplit yang sengaja ia produksi sendiri.
Tak pelak terobosannya ini tidak hanya menyegarkan suasana dan menghibur warganya, di lingkungan gang Anggrek RW 03 Kelurahan Nagri Kaler Kecamatan Purwakarta tapi juga masyarakat seputar Purwakarta yang mengetahui informasi tersebut melalui sosial media, termasuk di Whatsapp Grup BELA PURWAKARTA, di mana Urip Sanusi tergabung sebagai member grup.
Bela Purwakarta sendiri adalah wadah silaturahmi dan kordinasi antar komunitas, organisasi, instansi, kelompok / lembaga masyarakat serta para tokoh dan individu yang memiliki talenta dan peranan di masyarakat, di mana wadah ini senantiasa menjadi Ruang Apresiasi bagi individu yang berprestasi / berinovasi.
Founder / Koordinator Bela Purwakarta, Aa Komara Cakradiparta, menegaskan pihaknya mendaulat Urip Sanusi sebagai DUTA MERAH PUTIH dengan Misi Utama yaitu menggelorakan semangat Nasionalisme kepada seluruh lapisan masyarakat.
Pendaulatan ini telah melalui pengamatan yang seksama berdasarkan beberapa variabel :
” Pertama, Pak RW Urip Sanusi ini terbukti dan teruji telah mendedikasikan sebagian hidupnya untuk masyarakat selama 20 tahun, 3 periode sebagai RT lalu berlanjut 5 periode sebagai RW, dan kini masih menjabat.
Hal ini tentunya menjadi modal utama beliau untuk berinteraksi dengan seluruh lapisan masyarakat, terutama kepada generasi muda, dengan pendekatan yang tidak kaku, menghibur sekaligus menyampaikan pesan yang mendalam tentang patriotisme dan nasionalisme.
Kedua, mampu berbagi kebahagiaan didukung oleh mental yang kuat serta totalitas tanpa batas, Kami menilai RW Urip Sanusi tidak menurun wibawanya ketika tampil berseragam SD, Justru menunjukan kualitas dirinya sebagai pengayom masyarakat yang mendahulukan kebahagiaan warga yang dipimpinnya.
Ia tidak malu dan takut menjadi cemoohan warga, karena secara psikologis ia faham pada suasana perayaan Hari Kemerdekaan warga butuh situasi yang riang gembira, apalah arti Kemerdekaan jika rakyat tidak bisa tersenyum bahagia dan melepas tawa sebagai ekspresi melupakan sejenak kepenatan hidup.
Ketulusan pengabdian mendorong dirinya menciptakan terobosan yang tidak biasa dan akhirnya menjadi sosok Ikonik namun tetap memiliki makna yang mendalam.
Ketiga, seragam Sekolah Dasar yang bernuansa Merah Putih, memiliki makna yang mendasar, bahwa dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa hendaknya memahaminya secara mendasar atau melalui pendekatan fundamental serta holistik, agar terurai benang merah dari setiap dinamika / persoalan bangsa hingga melahirkan solusi yang komprehensif dan membawa keberkahan bagi semua.
Singkatnya, sosok RW Urip Sanusi merepresentasikan *Local Hero* / Pahlawan Masa Kini dengan serangkaian dedikasinya yang panjang dalam pengabdian kemasyarakatan, serta mewakili para pengayom masyarakat di tingkatan RW dan RT yang selama ini menjadi ujung tombak pembangunan di tingkatan paling bawah / akar rumput, di mana hampir 24 Jam para pengurus RW dan RT melayani masyarakat tanpa mengenal hari libur.
Hakikatnya pendaulatan RW Urip Sanusi sebagai DUTA MERAH PUTIH adalah sebagai wujud penghormatan Kami terhadap dedikasi para aparat RW dan RT di seluruh Nusantara, dari Sabang hingga Merauke.”
Selanjutnya pihak Bela Purwakarta berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Purwakarta, melaporkan keberadaan RW Urip Sanusi sebagai Duta Merah Putih sekaligus mengkordinasikan agar kiprahnya sebagai penyampai pesan kebangsaan kepada masyarakat Purwakarta dapat disinergikan dengan program Pemkab yang bermuatan nasionalisme, semangat mencintai lingkungan tempat tinggal, semangat memelihara kota, dan hal positif lainnya yang menimbulkan Rasa Memiliki terhadap Kota Purwakarta dan NKRI.
Dalam pertemuan ini, Sekda Purwakarta diwakili Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum, Tin Sumartini, SE, Kp, MM merespon baik kehadiran serta mengapresiasi maksud dan tujuan keberadaan DUTA MERAH PUTIH ini.
Setelah audiensi tersebut, DUTA MERAH PUTIH langsung melaksanakan Tugas Perdananya yaitu berkunjung ke Kampung Payung Ngapung di lingkungan RT 14 RW 06 Kelurahan Cipaisan, yang mana juga dikenal sebagai Kampung CCTV.
Di sini, DUTA MERAH PUTIH ( RW Urip Sanusi ) bertemu dengan Ketua RW dan Ketua RT serta warga setempat, dengan misi mengapresiasi serta memberi semangat atas kreativitas lingkungan setempat yang memperindah lingkungannya dengan hiasan berupa payung payung yang digantung di atas jalan, hal ini menurutnya dapat menjadikan wilayah ini sebagai Destinasi Wisata Baru di Purwakarta.
Atensi ini selaras dengan Misi yang diemban bahwa di setiap kehadirannya Duta Merah Putih turut mempromosikan wilayah wilayah yang memiliki kreativitas, relevan dengan konsepsi *One Village One Product* yang digaungkan selama ini oleh Pemerintah.
Tugas Kebangsaan Duta Merah Putih baru dimulai dan masih panjang, sejumlah komunitas dan elemen masyarakat sudah menanti kehadiran RW Urip Sanusi untuk memberikan motivasi kebangsaan dalam suasana segar penuh keceriaan namun penuh makna yang mendalam.
( Mugeni )