Nias – fokuslensa.com – RSUD dr. M. Thomsen Nias melalui Kasubbag Akreditasi, Humas, Hukum dan Kemitraan, Benhard mengatakan bahwa kejadian tanggal 23 Des 2023 di instalasi rawat jalan tidak seperti yang diberitakan sebelumnya oleh salah satu media online.
Benhard mengatakan, sesuai prosedur yang berlaku di RSUD dr. M. Thomsen Nias bahwa pasien-pasien yang datang akan diberikan edukasi dan informasi oleh petugas di unit edukasi RS. Sesuai dengan tujuan pasien untuk mendapatkan pelayanan USG, maka saat itu petugas menerangkan bahwa alat USG kebidanan saat ini sedang diperbaiki karena mengalami trouble/kerusakan pada hari sebelumnya, jelas Benhard.
Namun keluarga (suami pasien) marah-marah dan memvideokan kondisi di depan pendaftaran poliklinik sambil marah-marah, lalu koordinator poliklinik datang untuk menenangkan suami pasien dengan pendampingan satpam, lalu setelah keluarga pasien tenang maka kembali diberikan edukasi terkait yang menjadi kendala saat ini yaitu :
1. Alat USG kebidanan sedang diperbaiki karena rusak pada hari sebelumnya dan sudah dikirim bagian alat yg rusak ke Jakarta
2. Diterangkan juga kepada pasien/keluarga bahwa dokter spesialis kebidanan dalam hal ini dokter H. Marunduri Sp.OG sudah dihubungi petugas tapi pada saat ini sedang ada operasi emergency.
Setelah dijelaskan, kemudian petugas (bidan) di poliklinik menanyakan keluhan pasien dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan. Dan saat itu pasien dan keluarga berterimakasih kepada petugas atas pelayanan dan juga edukasi yg di berikan, jadi tidak benar kalau pasien tidak dilayani. Pada akhirnya pasien memahami dan sebelum pulang pasien dan petugas saling bersalaman. Tidak ada komplain yang disampaikan oleh pasien maupun keluarga ke Unit Pelayanan Pengaduan Masyarakat (UPPM) RSUD dr. M. Thomsen Nias, sambung Benhard.
Pelayanan RS saat ini tetap mengutamakan prinsip keselamatan pasien. Sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan di rawat jalan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kegawatan kepada pasien. Penundaan pelayanan USG bukanlah karena adanya unsur kesengajaan petugas ataupun human error tetapi karena keadaan yang tak terduga yaitu kerusakan alat USG kebidanan.
Tentunya kalau ditemukan tanda-tanda kegawatan, maka pelayanan emergency akan diberikan kepada pasien. (DG)