JAKARTA – Fokuslensa.com – (08/09) – Walaupun pemilihan Wakil Bupati (Pilwabup) Muara Enim sudah ada yang terpilih masa sisa jabatan Periode 2018-2024 terus mendapat penolakan dari beberapa Ormas maupun para tokoh masyarakat yang ada di Kabupaten Muara Enim. Penolakan itu juga disampaikan Dony Arianto pada wartawan via hubungan selular pada hari Kamis 08-09-2022
Dengan tegas dirinya menyampaikan bahwa penolakan yang diutarakan nya bukan tanpa alasan.
“Karena pemilihan Wabub Muara Enim terkesan seolah di paksakan, kenapa baru sekarang di adakan Pemilihan?”, timpal Dony
Nah, Kenapa tidak saat kemarin Haji Nasrun Umar (HNU) menjabat PJ Bupati Muara Enim yang situasi saat itu Muara Enim tengah terpuruk,” ungkap Dony Ariyanto, Aktivis Muara Enim
Dijelaskan Dony, bahwa Koalisi Partai pemenang Pilkada Periode 2018-2024 seyogyanya lebih baik fokus dalam memperbaiki citra agar masyarakat kembali percaya pada Pilkada 2024-2029 nanti, dan Muara Enim saat ini sudah mulai pulih dari keterpurukan jadi tidak perlu Repot-repot mengisi sisa jabatan kosong Wabup Muara Enim yang bisa saja terindikasi adanya dugaan transaksional pemilihan Wabup Muara Enim di Parlemen itu.
“Ya, tetap dengan tegas kita bersama teman teman ormas dan gabungan elemen masyarakat tetap menolak adanya pengisian sisa jabatan Wabup Muara Enim yang sangat kental dengan kepentingan itu, Lebih baik mendukung lancarnya bangkitnya Muara Enim sembari menunggu tidak lama lagi pesta demokrasi yang sesungguhnya 2024-2029, ” Ucap Dony.