Tangerang – Media Fokuslensa.com – Proyek Rehabilitasi ruang kelas SMP Negeri 1 Curug yang dilaksanakan oleh CV. Sarana Kontruksi Utama diduga mengabaikan Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) dan dilaksanakan tidak sesuai dengan spesifikasi, standar maupun kualitasnya. Rabu, 09/10/2024.
Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp.1.244.453.600,- ini diduga kurang memperhatikan batas keamanan yang memadai
untuk keselamatan, mengingat lokasi rehabilitasi bersinggungan langsung dengan aktivitas belajar mengajar.
Tak hanya itu, dari hasil pengamatan Wartawan di lokasi, para pekerja terindikasi tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat sedang melakukan aktivitasnya. Mungkin dikarenakan minimnya pengawasan dari pihak dinas terkait. Ditambah lagi sikap acuh tak acuh dari pihak sekolah yang tidak peduli akan pentingnya batas aman untuk keselamatan siswa-siswinya.
Saat dijumpai, salah seorang pekerja memaparkan bahwa proyek yang dikerjakannya itu ialah rehabilitasi ruang kelas, antara lain pemasangan keramik pengecatan dinding dan pemasangan plafon.
“Papan proyeknya ada, itu tadi lepas, Pelaksananya Topik, kalau pemborongnya denger-denger sih Agil,” paparnya kepada Wartawan.
Sementara, Humas SMPN 1 Curug Haji Zaeni saat dikonfirmasi mengenai minimnya pembatas keselamatan di lokasi proyek, dirinya memilih enggan menanggapi, atau lebih terkesan tidak peduli dengan hal itu.
Mungkin pihaknya merasa bahwa proyek itu tidak ada hubungannya dengan pihak sekolah, karena proyek rehabilitasi tersebut adalah tender dari Dinas Pendidikan dan tanggung jawab kontraktor sepenuhnya.
Namun alangkah baiknya jika pihak sekolah bersikap bijak untuk mengingatkan kontraktor agar memperhatikan pembatas atau jaring-jaring keamanan untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
Bukan malah sebaliknya, bersikap acuh tak acuh dan tidak peduli terhadap proyek di lingkungannya tersebut yang sewaktu-waktu bisa saja mengancam keselamatan siswa siswinya.
Sampai berita ini diterbitkan, Kepala Sekolah SMPN 1 Curug, Pengawas dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang belum dikonfirmasi.
( Cahyo)