Lebak – Fokuslensa.com – Masyarakat Desa Mekarjaya, Desa Karyajaya dan Intenjaya menyambut antusias penutupan lokasi galian pasir yang terletak di Desa Intenjaya, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak Banten.
Keberadaan galian pasir yang sebelumnya menjadi polemik lantaran berdampak terhadap rusaknya sarana jalan, bahkan limbahnya merusak lahan persawahan warga. Kini warga ditiga desa tersebut mulai bernapas lega.Kepada awak media Fokus Lensa selasa(29/12/2020), Kepala Desa Mekarjaya Saleh mengatakan, lokasi galian pasir ditutup, karena adanya sengketa dengan pihak pemilik lahan yaitu bos Coan, dia memohon kepada Kepala Desa, Kapolsek, Danramil dan Camat sebelum ada titik temu permasalahan lahan antara bos Coan dengan bos galian pasir, akhirnya mengambil langkah inisiatif kepada pak Martin untuk menutup dulu galian pasir tersebut.
Untuk langkah selanjutnya kita serahkan kepada yang punya lahan tersebut, ungkapnya.
Sementara untuk dibuka kembali harus ada win-win solusiennya sama pak Martin dengan pihak galian pasir, terangnya.
“Tetapi dengan adanya penutupan galian pasir ini bagi masyarakat merasa senang, karena tahu sendiri akibat galian pasir jalan jadi rusak, ditambah dampak limbahnya sangat luar biasa sehingga merugikan petani di desa. Jadi, masyarakat bersyukur sekali dengan penutupan galian pasir ini, “ujar Kades Saleh.
Untuk permasalahan sengketa lahan, lanjut Dia, itu terserah pengusaha pengusaha, Kepala Desa tidak terlalu ikut campur apalagi untuk hal-hal yang tidak diinginkan, itukan ada proses hukumnya yang tetap berjalan.
Hanya saja bagi kami, tolong perhatikan jalan raya Gununganteun ini yang kondisi sangat rusak karena galian pasir dengan mobil dum trucknya itu.
Dikatakan Kades Saleh, Sebenarnya tidak terima adanya galian pasir ini, namun apa daya kami hanya memohon dan meminta kepada Ibu Bupati, tolong untuk diperhatikan jalan Gununganteun ini, kapan dibangunnya.
Karena masyarakat sudah tidak ada kenyamanan saat ada kegiatan apapun karena jalannya hancur oleh galian pasir tersebut, tandasnya.
Kades Saleh juga menguraikan, bahwa mulai dari Kampung Luwuk, Cibangkong, Ilham Jaya, Babakan, Lebakasih hingga kampung Dukuh yang melibatkan tiga desa yaitu Desa Mekarjaya, Desa Karyajaya dan Desa Intenjaya yang mana jalan yang dilalui rusak parah.
Tarmedi, salah seorang warga Desa Karyajaya menambahkan, dengan adanya penutupan galian pasir ini jalan tidak berdebu dan kalau hujan tidak becek.
Ini semuanya karena galian pasir sudah dua Minggu ditutup. Dan katanya ada orang yang memiliki tanah tergali lantas ditutup semua oleh pemilik tanah, ucapnya.
Ia berharap kedepan galian pasir ini yang pertama harus ditutup selamanya karena sudah merugikan masyarakat apalagi limbahnya mengenai sawah namun tidak ada kompensasinya.
Yang keduanya tidak adanya ganti rugi untuk pertanian yang terkena dampak limbahnya, harapnya.
Jadi, harapan masyarakat selamanya galian pasir ini ditutup secara total. Jangan ada galian pasir lagi karena merugikan masyarakat. Kami merasa resah karena pertanian merugi, kemudian rumah yang berada dipinggir jalan terkena debu, sawah-sawah mengalami kerusakan, bahkan akibat dampak limbah membuat gagal panen, keluhnya.
(Engkos)