Purwakarta, Fokuslensa.com – Peningkatan jumlah kasus aktif Covid-19 tidak hanya terjadi di Kabupaten Purwakarta, namun terjadi dalam skala nasional. Hampir merata di seluruh penjuru nusantara.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Deni Darmawan kepada awak media, melalui sambungan selulernya, Sabtu (26/6/2021). Menurutnya, peningkatan penyebaran yang menyebabkan jumlah kasus aktif Covid-19 ini meningkat tajam, harus disikapi dengan tindakan yang extraordinary atau dengan langkah yang luar biasa.
“Yang pertama, percepatan penanganan ini harus dilakukan bersama-sama dengan gugus tugas, TNI dan Polri. Dan tak kalah penting juga adalah partisipasi dan peran seluruh lapisan masyarakat yang harus proaktif dengan pelaksanaan prokes baik 3T maupun 5M,” kata Deni.
Kemudian, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuka atau menyiapkan ruang isolasi mandiri untuk pasien Covid-19 dari klaster industri di Prime Biz Hotel, Kalihurip dengan biaya sewa yang ditanggung oleh masing-masing perusahaan.
Selain itu, vaksinasi juga harus terus menerus dilakukan oleh para vaksinator tanpa mengenal hari kerja atau hari libur. “Seperti yang kami lakukan hari ini. Hari ini seharusnya kami libur, namun kami melakukan vaksinasi dengan jumlah sasaran hampir mencapai 4000 orang. Sebelumnya pada tanggal 23 dan 25 Juni juga sasaran hampir mencapai 4000 orang yang di vaksin,” kata Deni.
Deni juga mengungkapkan bahwa pada awal pekan depan atau tepatnya, Senin 28 Juni 2021, pihaknya juga akan membuka kembali bekas Gedung Puskesmas Maracang di Jalan Raya Industri, Babakan Cikao untuk tempat isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 yang berasal dari tenaga kesehatan dan masyarakat.
“Sebagaimana diketahui, dinas kesehatan tidak hanya mengurus Covid-19 saja. Kami juga masih harus mensukseskan vaksinasi agar mencapai herd immunity dengan target diatas 70 persen dari jumlah penduduk. Provinsi yang mendekati capaian 70 persen herd immunity adalah Provinsi Bali,” kata Deni.
Menurutnya, Kabupaten Purwakarta juga harus membuka pelayanan vaksinasi dengan sistem drive thru, jika persediaan vaksinnya memadai dengan didukung aplikasi yang modern menggunakan barcode agat tidak terjadi antrian yang lama.
“Selain masalah Covid-19, Dinkes juga dituntut harus mampu menangani kasus gizi buruk, stunting, penyakit TBC, HIV Aids dan demam berdarah. Oleh karena itu, kami menghimbau kepada masyarakat untuk jangan lengah pada musim pancaroba ini, tetap lakukan pola hidup sehat,” ujarnya.
Kata Deni, peran serta masyarakat dalam situasi pandemi ini menjadi sumberdaya utama dalam penanganan dan respon, khususnya sebagai perespon awal. Berbagai bentuk kontribusi dan inisiatif yang muncul dimasyarakat menjadi modal sebagai bagian dari penanganan respon Covid-19 dilingkungan masyarakat.
“Tanpa peran serta masyarakat mustahil kami bisa menangani pandemi ini secara cepat. Peningkatan konfirmasi ini pun adalah hasil dari tracing yang terus menerus dilakukan yang hasilnya dapat menjaring penderita-penderita yang ada ditengah masyarakat, pegawai dan kalangan industri,” ujarnya.
Sampai saat, lanjut Deni, pihaknya sudah melakukan hampir 27.000 test PCR. Belum lagi jika ditambah dengan test-test PCR yang dilakukan oleh Labkes Provinsi dan rumah sakit-rumah sakit swasta dan Labkes swasta.
Menutup, selaku Kepala Dinas Kesehatan, Deni juga mengucapkan belasungkawa dan dukacita yang mendalam kepada istri salah satu tenaga kesehatan di Purwakarta yang meninggal dunia dalam kondisi hamil 8 bulan. Dan juga kepada para tenaga kesehatan yang tersebar di Puskesmas-puskesamas dan rumah sakit yang terpapar Covid-19.
(Tedi ronal)