Lebak – Fokus Lensa – Penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) warga kecamatan cimarga, kabupaten lebak, Diduga mengalami gatal-gatal setelah mengonsumsi daging ayam yang didapat dari salah satu supplier.
Inisial AR, salah satu Kesejahteraan Sosial Kecamatan cimarga (TKSK) membenarkan perihal kejadian tersebut, namun ia sendiri mengakui bahwa belum konfirmasi langsung kepada agen warung dengan alasan sulit untuk diketemui.
“Iya benar anak buah saya itu, belum konfirmasi lagi ke si itu, kenapa belum konfirmasinya karena selama ini yang namanya inisial HR selama dibentuk agen, saya mau beberapa kali ingin ketemu saya sebagai pendamping nya pun sulit. Belum pernah kesaya ngasih laporan juga gitu,” katanya saat dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (8/4/2020) kemarin.
Terpisah, engkos Ketua Paguyuban wartawan Dan LSM kecamatan cimarga angkat bicara menanggapi hal tersebut, menurutnya harus dipastikan terlebih dahulu kebenarannya.
“Harus dipastikan kebenaranya karena kalau Daging ayam tersebut terinfeksi virus/racun maka harus semua mengalami hal yg sama, bisa saja ini kasusnya alergi karena daging ayam ini tidak baik dikonsumsi oleh orang yang memiliki penyakit alergi pada tertentu seperti daging ayam Bau,” paparnya,Tapi, lanjut inisial E, pihak supplier Bulog harus melakukan cross cek ke lapangan dan bertanggungjawab jika kejadian diatas benar adanya.
“Namun demikian saya kira supplier Bulog ini harus bertanggung jawab dan melakukan cros cek kelapangan atas persoalan ini, selaku Perum milik Negara, Bulog harus bertangung jawab bila ini benar adanya,” imbuhnya.
Meski begitu, ia meminta agar persoalan seperti itu untuk tidak dijadkan kepentingan persaingan bisnis antara supplier dan oknum TKSK.
“Tapi jangan pula persoalan ini dijadikan kepentingan persaingan bisnis suppier dan oknum TKSK, Karena sat ini program sembako masih amburadul Bahkan tidak luput dari campur tangan TKSK dalam penggiringan warung ke sala satu supplier,” tegasnya.
mengatakan, tidak sedikit Warung yang masih menjadi keluarga TKSK seperti halnya di Kecamatan Cimarga.
“Apalagi tidak sedikit warung keluarga TKSK bahkan TKSK, seperti yang terjadi di Kecamatan Cimarga ini, makanya dari awal saya mendesak Dinsos segera memberhentikan TKSK yang tidak profesional saya sudah banyak memiliki bukti-bukti keterlibatan TKSK,” jelasnya.
(Engkos)