Jakarta – Fokuslensa.com – 21 april dipilih sebagai hari nasional karena merupakan hari lahir sang pahlawan nasional, Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat (Kartini). 21 april 1879,
Putri dari bupati Jepara, Raden mas Adipati Ario Sasroningrat dan istrinya ibu M.A. Ngasirah.
Adv. Elsye Christine AT, SH seorang wanita berprofesi seorang Advokad dan pernah juga di latih di lemhanas, juga merupakan dewan pendiri GMDM yang bergerak di P4GN, merupakan sosok kartini masa kini.
Tingkatkan kreatifitas perempuan dan anak guna menopang pembangunan kepribadian bangsa.
Musim didunia memang telah berganti, dimana tidak dapat dipungkiri pandemi menjadi pemicu segala kehancuran hampir disegala lini juga didunia anak, dalam bidang pendidikan.
Namun, harusnya pandemi jadi Momentum Perempuan Menggali Kreativitas, meningkatkan potensi dan menggali knowledge seluas-luasnya dengan memanfaatkan tehnologi digital demi mampu menjawab tantangan jaman di era milenial saat ini, tidak ada kata cukup untuk menambah ilmu, apalagi kata menyerah dengan keterbatasan apapun.
Dimana jika kita juga seorang ibu, mari laksanakan perannya dengan sangat kreatif dalam menjalankan pola asuh didik anak dirumah, juga membantu anak belajar dirumah, demi anak-anak kita tidak lantas tertinggal pendidikannya karna keterbatasan belajar di sekolah.
Terkait permasalah narkoba, mengingat banyak penyalahguna narkoba merupakan perempuan.
Memang telah menjadi fenomena baru, pandemi meningkat pengguna narkoba juga meningkat. Pemicunya 3 hal :
1. Menjual Narkoba menjadi alternatif untuk mendapatkan uang banyak ditengah banyaknya korban PHK & banyaknya kantor dan dunia usaha yang tutup.
2. Memakai Narkoba menjadi alternatif penghilang stres & mengusir rasa sepi.
3. Transaksi narkoba jadi lebih sedikit mudah karna menilai makin lemahnya pengawasan ditengah pandemi.
Mirisnya survey membuktikan jumlah perempuan sebagai korban penyalahguna narkoba yang berhasil ditangkap di masa pandemi ternyata tidak kalah dengan jumlah pria yang ditangkap.
Juga tidak sedikit ibu- ibu rumah tangga yang tertangkap sebagai dealer narkobanya dengan alasan kebutuhan keluarga ditengah pandemi.
Tapi yang pasti perempuan yang mengenali kekayaan potensi didalam dirinya, pasti akan menghargai dirinya.
Sehingga dia tidak dapat diperbudak dengan kebutuhannya hingga merendahkan harga dirinya sebagai budak demi uang yang memenuhi kebutuhannya, walaupun penjara dan kehilangan keluarga menjadi konsekwensinya.
Habis gelap terbitlah Terang.
Itulah Visi RA Kartini dalam perjuangannya memberi semangat kemerdekaan untuk semua perempuan Indonesia di jamannya.
Kemerdekaan dalam belajar,
Kemerdekaan dalam menentukan masa depan,
Kemerdekaan beremansipasi dalam pembangunan bangsa.
Selamat hari Kartini semua perempuan Indonesia.
Adv. Elsye Christine AT, S.H
(Pendiri Bakornas GMDM).
Sumber Humas GMDM: Agus Karyanto.