Tangerang – Fokuslensa.com – Hujan berintensitas deras mengguyur Tangerang dan sekitarnya tepat pada pukul 02:15 WIB dini hari, yang menyebabkan sebagian wilayahnya terendam banjir. Rabu, 14/02/2024.
Salah satunya yaitu di Perumahan Binong Permai, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang yang seketika dilanda banjir hingga sepaha orang dewasa.
Salah seorang Warga mengeluhkan bahwa banjir di wilayahnya tersebut bukan faktor alam atau cuaca melainkan dampak dari pembangunan Perumahan atau Cluster di Aryana.
“Perumahan Aryana yang ada di Kelurahan Sukabakti ini gencar-gencarnya melakukan pembangunan, namun disisi lain mereka tidak memikirkan dampak ke lingkungan,” beber Virgoes kepada Wartawan.
Tak hanya itu, kata Virgoes, banjir yang melanda wilayahnya ini juga akibat dari pembangunan Perumahan atau Cluster milik Lippo Group yang diduga tidak memikirkan lingkungan sekitar.
“Kami yang menjadi korban, mungkin karena pengembang tidak memperhatikan AMDAL dan Saluran Air yang memadai, sehingga itulah yang menjadi faktor utama terjadinya banjir di wilayah kami,” ungkap Virgoes saat dijumpai di kediamannya.
Virgoes mengharapkan ketegasan Pemerintah dalam menangani polemik banjir di wilayahnya, dia menuntut kelengkapan dokumen perizinan yang dimiliki oleh pengembang, sudahkah memenuhi persyaratan.
“Pemerintah jangan tinggal diam, tanyakan izinnya udah ada belum, jika melakukan pembangunan ya pikirkan dampaknya, sudah ramah lingkungan belum,” papar Virgous sekaligus aktivis muda Curug.
Sementara, Firman Warga RT 04/014 Binong Permai menyampaikan bahwa dirinya sangat menyayangkan akan pembangunan yang tidak ramah lingkungan.
“Sangat memprihatinkan, banjir ini kemungkinan besar karena pembangunan Perumahan atau Cluster di sekitar wilayah kami ini saat membangun saluran air penempatannya kurang tepat,” ucapnya.
Firman meminta supaya Pemerintah dapat memberikan solusi untuk menanggulangi banjir di Binong Permai, ini tanggung jawab dan PR Pemerintah, jangan terlalu banyak diam dan kurang tegas terhadap pengembang.
“Jangan tumpul ke atas tajam ke bawah, yang jadi korban itu warga sini, tegur pengembang, dan kasih solusi untuk mengantisipasi agar tidak terjadi banjir kedepannya,” kata Firman.
Sedangkan Ketua RW 014 merasa sedih karena bertepatan dengan momen pemilu 2024 wilayahnya sedang dilanda banjir.
“Mudah-mudahan air bisa surut dan pemilu 2024 berjalan lancar di TPS yang terkena banjir,” pungkasnya.
( Cahyo)